Metode
ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses
keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti
fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya
untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis
tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji
berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Dalam buku Schaum outline dijelaskan bahwa pengertian metode ilmiah atau
metode saintifik adalah langkah langkah kerja rutin dari saintis saintis aktif
seiring dibimbingnya mereka oleh keingintahuan untuk mempelajari keteraturan
dan hubungan di antara fenomena fenomena yang mereka pelajari.
Penerapan memikiran sehat setepat-tepatnya dalam penelitian dan analisis data juga merupakan pengertian
metode ilmiah atau metode saintifik.
Dalam pengertian metode ilmiah yang terbaharui, dikembangkan oleh Francis
Bacon (1561-1626) bahwa pengertian metode ilmiah adalah serangkaian langkah
langkah berupa melakukan identifikasi masalah, mengumpulkan data dalam cakupan
masalah yang ada, memilah data untuk mencari hubungan, merumuskan hipotesis
atau dugaan ilmiah sementara, menguji hipotesis secara tepat dan mengonfirmasi
hipotesis/dugaan ilmiah apabila terdapat temuan temuan baru dalam eksperimen
yang dilakukan. Langkah langkah ilmiah tersebut dilakukan secara sistematis dan
berurut.
Tujuan
Mempelajari Penulisan Ilmiah
Penentuan tujuan merupakan langkah pertama dalam membuat perencanaan
sehingga akan lebih mudah dalam pencapai tujuan tersebut.Untuk itu dalam
penulisan ilmiah diperlukan kaidah-kaidah dan metode agar tulisan mudah
dipahami oleh pembaca. beberapa tujuan kita mempelajari metode ilmiah :
– Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta
secara sistematis
– Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis
– Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah
Sikap
Ilmiah
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada
dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka
melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan
individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara
sistematis melalui langkah-langkah ilmiah.
1. Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu merupakan awal atau dasar untuk melakukan
penelitian-penelitian demi mendapatka sesuatu yang baru.
2. Jujur
Dalam melakukan penelitian, seorangsainstis harus bersikap jujur, artinya
selalu menerima kenyataan dari hasil penelitiannya dan tidak mengada-ada serta
tidak boleh mengubah data hasil penelitiannya.
3. Tekun
Tekun berarti tidak mudah putus asa. Dalam melakukan penelitian terhadap
suatu masalah tidak boleh mudah putus asa. Seringkali dalam membuktikan suatu
masalah, penelitian harus diulang-ulang untuk mendapatkan data yang akurat.
Dengan data yang akurat maka kesimpulan yang didapat juga lebih akurat.
4. Teliti
Teliti artinya bertindak hati-hati, tidak ceroboh. Dengan tindakan yang
teliti dalam melakukan penelitian, akan mengurangi kesalahan-kesalahan sehingga
menghasilkan data yang baik.
5. Objektif
Objektif artinya sesuai dengan fakta yang ada. Artinya, hasil penelitian
tidak boleh dipengaruhi perasaan pribadi. Semua yang dikemukakan harus
berdasarkan fakta yang diperoleh. Sikap objektif didukung dengan sikap terbuka
artinya mau menerima pendapat yang benar dari orang lain.
6. Terbuka Menerima Pendapat Yang Benar
Artinya bahwa kita tidak boleh mengklaim diri kita yang paling benar atau
paling
hebat. Kalau ada pendapat lain yang lebih benar/tepat, kita harus
menerimanya.
Langkah
Langkah penulisan ilmiah
1. Menentukan Topik dan Tema
Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah bidang medan
atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian.
Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti
tentang topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih terlalu luas harus
dibatasi menjadi sebuah tema.
Syarat-syarat topik yang baik :
•
Topik harus menarik perhatian penulis.
•
Topik harus diketahui/dipahami penulis.
•
Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial.
•
Bermanfaat.
•
Jangan terlalu “Luas”.
•
Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
•
Topik yang dipilih harus yang menarik.
•
Topik yang dipilih ruang lingkup sempit dan
terbatas.
•
Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang
obyektif.
•
Topik yang dipilih harus kita ketahui
prinsip-prinsip ilmiahnya.
•
Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.
2. Mengumpulkan bahan
Hal tersebut bisa didapatkan dengan cara mencari artikel atau jurnal pada
internet atau buku-buku . Bahan-bahan yang dikumpulkan sesuai dengan tema yang
akan diangkat oleh penulis.
3. Survei Lapangan
Langkah ini adalah melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti.
Menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah.
Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian.
4. Membangun Bibliografi
Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu
cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara
sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian
tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau
sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.
Unsur-Unsur Bibliografi dan Contoh Penulisannya :
a. Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap
b. Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
c. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke
berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan,
nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.
Penyusunan Bibliografi :
a. Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
b. Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan
dalam urutan abjad.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi,
untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan,
tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi.
Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya
dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.
5. Menyusun Hipotesis
Langkah ini adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari
obyek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika
Anda mengamati obyek penelitian.
6. Menyusun Rancangan Penelitian
Merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan. Menyusun
rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah-langkah menulis karya
ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
7. Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan
Langkah ini merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk
percobaan terkait penelitian yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang
signifikan dengan obyek penelitian
8. Melaksanakan Pengamatan dan Pengumpulan Data
Setelah melakukan percobaan atas obyek penelitian dengan metode yang
direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap obyek
percobaan yang dilakukan tersebut.
9. Menganalisis dan Menginterpretasikan Data
Langkah ini menganalisa dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang
sudah dilakukan. Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang
terjadi pada saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan
memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.
10. Merumuskan Kesimpulan dan Teori
Langkah ini merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang
terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian
data. Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan
dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian
terhadap obyek penelitian.
11. Melaporkan Hasil Penelitian
Langkah terakhir dari langkah-langkah menulis karya ilmiah adalah
melaporkan hasil penelitian. Dan, langkah inilah yang sesungguhnya merupakan
proses penulisan karya ilmiah. Dengan langkah ini, maka guru atau anak didik
dapat menyusun sebuah tulisan atau karya tulis ilmiah yang akan memberikan
kontribusi pada peningkatan kualitas personal.
Langkah-langkah penulisan karya tulis ilmiah terdiri atas:
a) persiapan naskah pertama,
b) revisi naskah,
c) persiapan format,
d) editing akhir, dan
e) koreksi akhir (proof reading).
Sumber :
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistema...